Kultur Sekolah

Nama      : ULFA HANDALIYANI 
Nim         : 11901123 
Kelas       : PAI 4A
Tugas     : MAGANG 1
Judul      : KULTUR SEKOLAH 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Disini saya akan menulis blog yang mana berjudul " kultur sekolah " 
A. Pengertian kultur 
Kultur sekolah memiliki arti yaitu kebiasaan kebiasaan yg di lakukan oleh pihak sekolah pola nilai, keyakinan dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah (Deal dan Peterson, 1990). Stolp dan Smith (1994) menyatakan bahwa kultur sekolah adalah pola makna yang dipancarkan secara historis yang mencakup norma, nilai, keyakinan, seremonial, ritual, tradisi dan mitos dalam derajat yang bervariasi oleh warga sekolah. 
Kultur sekolah adalah pola nilai, keyakinan dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah (Deal dan Peterson, 1990). Stolp dan Smith (1994) menyatakan bahwa kultur sekolah adalah pola makna yang dipancarkan secara historis yang mencakup norma, nilai, keyakinan, seremonial, ritual, tradisi dan mitos dalam derajat yang bervariasi oleh warga sekolah. Kultur sekolah adalah budaya sekolah yang menggambarkan pemikiran-pemikiran bersama (shared ideas), asumsi-asumsi (assumptions), nilai-nilai (values), dan keyakinan (belief) yang dapat memberikan identitas (identity) sekolah yang menjadi standar perilaku yang diharapkan. 

B. Fungis dari Kultur sekolah 
Kultur sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan mutu karena memiliki empat fungsi, yaitu:

1. Sebagai alat untuk membangun identitas (jati diri).

2. Kultur sekolah akan mendorong warga sekolah untuk memiliki komitmen yang tinggi.

3. Kultur sekolah akan mendorong terbentuknya stabilitas dan dinamika sosial yang berkualitas. Hal ini penting agar lingkungan sekolah menjadi kondusif tidak terganggu oleh konflik yang akan menghambat peningkatan mutu pendidikan.

4. Kultur sekolah akan membangun keberartian lingkungan yang positif bagi warga sekolah. 

C. Tujuan Kultur sekolah 
Kultur sekolah akan mendorong terbentuknya stabilitas dan dinamika sosial yang berkualitas. Hal ini penting agar lingkungan sekolah menjadi kondusif tidak terganggu oleh konflik yang akan menghambat peningkatan mutu pendidikan. 4. Kultur sekolah akan membangun keberartian lingkungan yang positif bagi warga sekolah.

D contoh  kultur sekolah 
1.Warga sekolah memiliki keyakinan hanya mereka yang belajar keras dan sungguh-sungguh yang akan memperoleh prestasi tinggi. 

2.Memegang teguh bahwa prestasi dan proses mencapainya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. 

3Menjunjung tinggi nilai-nilai religius, norma sosial, etika dan moral. 

4.Membangun jembatan antara visi, misi, dan aksi
Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan memiliki kinerja dan etos kerja yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di sekolah  . 

1. Kultur Sekolah yang Positif
Meliputi kegiatan-kegiatan yang mendukung (Pro) pada peningkatan kualitas 
pendidikan.
Misalnya:
- Kerjasama dalam mencapai prestasi, yang melibatkan: Kepala sekolah, 
guru, siswa, pegawai, komite sekolah
- Penghargaan terhadap yang berprestasi, seperti: pujian, hadiah, sertifikat
- Komitmen terhadap belajar yang dimiliki Guru dan siswa
- Interaksi antar warga sekolah yang hangat, harmonis, humanis
2. Kultur Sekolah yang Negatif
Meliputi kegiatan-kegiatan yang tidak mendukung (Kontra) pada peningkatan 
kualitas pendidikan.
Misalnya:
- Siswa takut berbuat salah: diancam, dihukum, diejek
- Siswa takut bertanya ataupun mengemukakan pendapat: malu, tidak diberi 
kesempatan, takut dicemooh, takut pada guru
- Siswa jarang melakukan kerjasama dalam memecahkan masalah: tidak 
dibiasakan oleh guru, dianggap tidak penting. 
3. Kultur Sekolah yang Netral
Kegiatan yang kurang berpengaruh positif maupun negatif pada peningkatan
kualitas pendidikan.
Misalnya:
- arisan guru-guru di sekolah
- seragam guru
Tiap-tiap sekolah mempunyai kebudayaannya sendiri yang bersifat unik. Tiap-
tiap sekolah memiliki aturan tata tertib, kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara,
mars/hymne sekolah, pakaian seragam dan lambang-lambang yang lain yang memberikan
corak khas kepada sekolah yang bersangkutan. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa
kebudayaan sekolah ini mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap proses dan cara
belajar siswa. Seperti dalam ungkapan “children learn not was is taught, but what is
caught”.
Apa yang dihayati oleh siswa itu (sikap dalam belajar, sikap terhadap
kewibawaan, sikap terhadap nilai-nilai) tidak berasal dari kurikulum sekolah yang
bersifat formal, melainkan dari kebudayaan sekolah itu. Penelitian J. Coleman terhadap
sejumlah sekolah menengah di Amerika menunjukkan bahwa siswa-siswa di sekolah
tersebut lebih menghargai prestasi olahraga, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, dan
kepopuleran daripada prestasi akademik. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh
Wilson pada beberapa sekolah menengah menunjukkan bahwa ethos sesuatu sekolah
mempengaruhi prestasi akademik dan aspirasi para siswas mengenai pekerjaan.
(Vembriarto, 1993:82).
Sistem pendidikan mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh masyarakat dari murid-murid. Kehidupan di sekolah serta norma-
norma yang berlaku di situ dapat disebut kebudayaan sekolah. Walaupun kebudayaan
sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas, namun mempunyai ciri-ciri
yang khas sebagai suatu subculture (Nasution, 1999:64). Sekolah bertugas untuk
menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dank arena itu harus selalu
memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum. Akan tetapi di sekolah itu sendiri
timbul pola-pola kelakuan tertentu. Ini mungkin karena sekolah mempunyai kedudukan
yang agak terpisah dari arus umum kebudayaan. 

Sekian penulisan blog dari saya 🙏
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Komentar