Nama : Ulfa handaliyani
Nim : 11901123
Kelas : PAI 4A
Tugas : BLOG (MAGANG 1)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
A. KURIKULUM
Kurikulum yaitu perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Kurikulum merupakan salah satuh komponen yang ada dalam sistem pendidikan. Dimana kurikulum akan memberikan arah dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses pendidikan, khususnya di lembaga-lembaga pendidikan formal. Tanpa adanya kurikulum proses pendidikan tidak akan berjalan terarah dengan baik. Bahkan jika ditinjau dari pandangan ekstrim bisa kita katakan, jika tidak ada kurikulum maka di sekolah tidak akan ada proses pendidikan. Karena yang menentukan aktivitas proses pendidikan berupa kegiatan pembelajaran semuanya ditentukan dalam kurikulum, tentu dengan sejumlah adaftasi dan variasi. Dengan demikian, bisa kita mengerti dan bukan hal yang berlebihan jika Beauchamp (1998) menyebutkan bahwa, “curriculum is the hearth of education”. Kurikulum adalah jantungnya pendidikan.
B. Fungsi kurikulum bagi murid atau peserta didik, sebagai sarana dalam mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. Berkaitan dengan pencapaian target yang membuat siswa menjadi mudah memahami berbagai materi. Serta mampu melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan mudah. Fungsi kurikulum disini juga bisa disebut sebagai pedoman kerja bagi pihak pendidik atau guru. Dengan adanya kurikulum, pendidik atau guru dapat mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilum dan pengalaman yang telah diberikan.
C. Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan juga afektif ketika dia berada pada lingkungan masyarakat kelak.
D. Pengaruh kurikulum terhadap pendidikan
Kurikulum sangat menentukan proses dan hasil suatu sistem pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan semua tingkat pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pengetahuan, ilmu-ilmu, data-data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman.
E. Kedudukan kurikulum di dunia pendidikan
Kurikulum memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, maka dari itu kurikulum juga berperan penting dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum itu sendiri bertujuan sebagai arah, pedoman,atau juga sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
F. Fungsi kurikulum bagi peserta didik dan masyarakat. Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. ... Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan apa yang harus ia kerjakan dari waktu ke waktu. Sesuai dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam 3 atau 6 bulan sekali.
G. Konsep Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani curir = pelari dan curere= lintasan lari atau lintasan pacu. Jadi menurut asal katanya kurikulum adalah lintasan lari atau lintasan pacu tempat berlarinya para peserta dalam lomba berlari. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Pada zaman Romawi kuno kurilulum kata yang digunakan untuk lintasan pacu kereta. “Julius Caesar” sebagai kaisar Romawi pada saat itu, tidak akan menyangka jika istilah kurikulum akan berkembang menjadi istilah rumit dan khas yang ada dalam bidang pendidikan seperti dewasa ini.
Dimensi kurikulum sebagai mata pelajaran sangat erat kaitannya dengan usaha untuk mendapatkan ijazah. Ijazah sendiri pada dasarnya menggambarkan kemampuan. Artinya, apabila seorang siswa telah mendapatkan ijazah berarti siswa tersebut dapat dikatakan telah menguasai mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dimensi kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asalkan kegiatan tersebut berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah). Kegiatan- kegiatan tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan intra maupun kegiatan ekstrakurikuler.tetapi kegiatan apa saja yang dilakukan oleh siswa selama berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah) adalah kurikulum.
H. Dimensi kurikulum sebagai program harus mencakup : (1). Sejumlah mata pelajaran atau organisasi pengetahuan; (2) pengalaman belajar atau kegiatan belajar; (3) program belajar ( plan for learning ) untuk siswa ; (4) hasil belajar yang diharapkan.
G. Peranan
Kurikulum
Secara umum peranan dapat diartikan sebagai suatu sikap atau
perilaku yang ditunjukkan atau dijalankan oleh subjek karena hak dan kewajiban
yang melekat pada status atau kedudukannya. Dari pengertian tersebut dapat kita
fahami bahwa peran itu terkait dengan keberadaan subjek dalam hubungannya
dengan masyarakat dimana subjek itu berada. Subjek dalam masyarakat memiliki
hak dan kewajiban sesuai kedudukannya/posisi sosial di dalam masyarakat,
kedudukan tersebut terkait dengan keberadaan dan kepentingan masyarakat. Jadi
peranan itu merujuk pada apa yang harus dan bisa dilakukan oleh subjek
(individu) untuk kepentingan masyarakat.
Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan
kurikulum yang dikembangkan memiliki kesadaran dan muatan masa lampau dalam
relasinya dengan masa kini. Peranan ini sangat penting dan mendasar, sesuai
dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial
masyarakat dan bagian dari masyarakat itu sendiri.
Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan masa
mendatang.
Peranan kritis dan evaluatif artinya kurikulum memiliki
tugas dan tanggung jawab untuk membangun siswa (masyarakat) yang peka terhadap
situasi dan kondisi yang ada serta mampu untuk mengambil keputusan nilai yang
solutif untuk kemajuan.
I.
Jenis
jenis kurikulum di indonesia
. 1. Kurikulum
Tahun 1947
Kurikulum pertama ini disebut Rencana Pelajaran tahun 1947
atau leer plan. Kurikulum ini kental dengan nuansa politis. Ia merupakan upaya
dalam mengubah orientasi pendidikan yang berorientasi kolonialis Belanda,
menjadi berorintasika kepentingan nasional berasakan Pancasila. Karena
Pergolakan revolusi, Rencana Pelajaran 1947 pun baru
diterapkan pada tahun 1950 sehingga kerap disebut sebagai kurikulum tahun 1950.
2. Rencana
Pendidikan 1964.
3.Kurikulum 1968.
4.Kurikulum 1975.
5.Kurikulum 1984.
6.kurikulum 1994.
7.Kurikulum 2004 (KBK)
Komentar
Posting Komentar