Manajemen Keuangan Sekolah
Nama : Ulfa Handaliyani /11901123
Kelas : PAI 4A
Tugas : Magang 1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Manajemen Keuangan Sekolah
Keuangan merupakan komponen yang penting dalam lembaga pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik agar proses pendidikan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Manajemen keuangan pendidikan memberikan atensi yang berdasarkan pentingnya tata kelola keuangan pendidikan dalam peningkatan program
sekolah, pelaksanaan guru dalam kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan
akademis peserta didik
manajemen keuangan sekolah, terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan
semua kebutuhan sekolah Manajemen keuangan sekolah
sangat penting dalam hubungannya dengan pelaksanaan kegiatan sekolah
(Said, 2018). Seorang kepala sekolah harus memiliki ilmu pengetahuan tentang
manajemen, khususnya manajemen keuangan, karena untuk menjalankan
seluruh kegiatan yang ada di sekolah tidak terlepas dari pengolahan dana.
Dana yang diperoleh atau diberikan oleh pemerintah, maupun pihak lainnya
memerlukan manajemen yang baik . Sebesar apapun
dana sekolah bila tidak dikelola dengan manajemen yang baik, maka sekolah
tersebut akan mengalami suatu kemunduran.
Manajemen keuangan harus ditangani secara serius, sistematis, dan
penuh tanggung jawab untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
karena manajemen keuangan yang efisien akan memastikan adanya
keuntungan bagi lembaga pendidikan (Kenayathulla, 2018). Sebuah lembaga
pendidikan yang bagus, tentunya memiliki pengelolaan keuangan yang bagus
pula guna mencapai target yang telah ditetapkan bersama. Dalam rangka
menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang efektif dan efisien melalui
pengelolaan keuangan, maka sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
juga memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan
tersebut (Centerwall & Nolin, 2019).
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen
keuangan sekolah, yaitu prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik diperlukan dalam pengelolaan dana pendidikan. Sekolah
mempunyai pengaturan terkait penyerapan anggaran sekolah yang digunakan
dalam menjalankan roda pendidikan di sekolah, baik sekolah yang berstatus
negeri maupun swasta.
Fakta di lapangan mengungkapkan bahwa operasional kegiatan sekolah
perlu adanya manajemen keuangan dalam mengatur tata kelola penggajian
pendidik dan tenaga kependidikan, tenaga tata usaha,
memperbaiki/meningkatkan sarana prasarana pendidikan. Untuk membantu
dalam masalah pembayaran operasional sekolah, pemerintah memberikan
dana yang disebut dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (Subkhi
Widyatmoko, 2017). BOS diberikan bagi satuan pendidikan di lembaga
sekolah/madrasah untuk membantu pembiayaan peserta didik agar mampu
menunjang sarana prasarana pendidikan, pemeliharaan dan perbaikan sekolah,
biaya ulangan umum harian, biaya honor guru.
ukkan bahwa; untuk mendapatkan
dana guna memenuhi berbagai kebutuhannya, sekolah harus kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan peluang yang ada, baik terhadap wali murid,
komite sekolah maupun terhadap pemerintah. Dalam pengelolaannya,
menurut (Zahruddin, 2019), sekolah perlu melibatkan stakeholders, baik internal
maupun eksternal untuk mengawal sistem keuangan yang ada. Melalui
pelibatan tersebut, diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola
sistem keuangan sekolah, mulai dari partisipasi, pemenuhan kebutuhan
sekolah, sampai pada pengawasannya.
Dalam mengelola keuangan menurut Tandililing (2019) diperlukan
transparansi dan akuntabilitas keuangan sekolah, karena sangat berpengaruh
terhadap motivasi mengajar guru. Begitu juga dengan Anam (2019) yang
menyatakan dalam penelitiannya bahwa; sumber keuangan sekolah yang
didapatkan dari masyarakat harus dikelola dengan baik dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, agar supaya kepercayaan publik
terhadap lembaga pendidikan terus meningkat.
Selanjutnya dalam penelitiannya menegaskan bahwa; manajemen
keuangan dalam pengadaan sarana dan prasarana harus dikelola dengan baik,
mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan
dan pemanfaatan, sampai dengan pengawasan.
Penelitian ini hadir dalam rangka memahami dan menganalisis tentang
tentang manajemen keuangan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah,
Keunikan penelitian ini terletak pada budaya
keterbukaan, disiplin tinggi, dan pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan
sekolah, khususnya dalam aspek manajemen keuangan dan pengelolaan sarana
prasarana pendidikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus.
Dalam hal ini, peneliti menganalisis dan memahami manajemen keuangan
sekolah yang diterapakan di SD Muhammadiyah 1 Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,
dalam pemenuhan sarana prasarana pendidikan. Informan dalam penelitian ini
terdiri dari pimpinan, sekretaris, dan bendahara. Teknik pengumpulan datanya
Sarana prasarana yang digunakan dalam menunjang pengelolaan
kegiatan belajar mengajar harus memenuhi syarat, agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Tanpa adanya sarana prasarana yang memadai pendidikan
tidak dapat berjalan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan perlu
dikelola dengan baik serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
manajemen pendidikan (Latifah, 2017). Seperti gedung, tanah, perlengkapan
administrasi sampai pada sarana yang digunakan langsung dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas yang dapat membantu mempermudah pemahaman
peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga lebih
bermakna, berkualitas, dan menyenangkan. Tanpa adanya sarana prasarana
pendidikan, maka proses pembelajaran akan terhambat dan berpengaruh pada
hasil belajar peserta didik. Keuangan merupakan komponen yang penting dalam lembaga pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik agar proses pendidikan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Manajemen keuangan pendidikan memberikan atensi yang berdasarkan pentingnya tata kelola keuangan pendidikan dalam peningkatan program
sekolah, pelaksanaan guru dalam kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan
akademis peserta didik
Kepala sekolah sebagai perencana anggaran sekolah, harus memahami
manajemen keuangan sekolah, terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan
semua kebutuhan sekolah Manajemen keuangan sekolah
sangat penting dalam hubungannya dengan pelaksanaan kegiatan sekolah
(Said, 2018). Seorang kepala sekolah harus memiliki ilmu pengetahuan tentang
manajemen, khususnya manajemen keuangan, karena untuk menjalankan
seluruh kegiatan yang ada di sekolah tidak terlepas dari pengolahan dana.
Dana yang diperoleh atau diberikan oleh pemerintah, maupun pihak lainnya
memerlukan manajemen yang baik . Sebesar apapun
dana sekolah bila tidak dikelola dengan manajemen yang baik, maka sekolah
tersebut akan mengalami suatu kemunduran.
Manajemen keuangan harus ditangani secara serius, sistematis, dan
penuh tanggung jawab untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
karena manajemen keuangan yang efisien akan memastikan adanya
keuntungan bagi lembaga pendidikan (Kenayathulla, 2018). Sebuah lembaga
pendidikan yang bagus, tentunya memiliki pengelolaan keuangan yang bagus
pula guna mencapai target yang telah ditetapkan bersama. Dalam rangka
menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang efektif dan efisien melalui
pengelolaan keuangan, maka sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
juga memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan
tersebut (Centerwall & Nolin, 2019).
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen
keuangan sekolah, yaitu prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik diperlukan dalam pengelolaan dana pendidikan. Sekolah
mempunyai pengaturan terkait penyerapan anggaran sekolah yang digunakan
dalam menjalankan roda pendidikan di sekolah, baik sekolah yang berstatus
negeri maupun swasta.
Fakta di lapangan mengungkapkan bahwa operasional kegiatan sekolah
perlu adanya manajemen keuangan dalam mengatur tata kelola penggajian
pendidik dan tenaga kependidikan, tenaga tata usaha,
memperbaiki/meningkatkan sarana prasarana pendidikan. Untuk membantu
dalam masalah pembayaran operasional sekolah, pemerintah memberikan
dana yang disebut dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (Subkhi
Widyatmoko, 2017). BOS diberikan bagi satuan pendidikan di lembaga
sekolah/madrasah untuk membantu pembiayaan peserta didik agar mampu
menunjang sarana prasarana pendidikan, pemeliharaan dan perbaikan sekolah,
biaya ulangan umum harian, biaya honor guru.
ukkan bahwa; untuk mendapatkan
dana guna memenuhi berbagai kebutuhannya, sekolah harus kreatif dan
inovatif dalam memanfaatkan peluang yang ada, baik terhadap wali murid,
komite sekolah maupun terhadap pemerintah. Dalam pengelolaannya,
menurut (Zahruddin, 2019), sekolah perlu melibatkan stakeholders, baik internal
maupun eksternal untuk mengawal sistem keuangan yang ada. Melalui
pelibatan tersebut, diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola
sistem keuangan sekolah, mulai dari partisipasi, pemenuhan kebutuhan
sekolah, sampai pada pengawasannya.
Dalam mengelola keuangan menurut Tandililing (2019) diperlukan
transparansi dan akuntabilitas keuangan sekolah, karena sangat berpengaruh
terhadap motivasi mengajar guru. Begitu juga dengan Anam (2019) yang
menyatakan dalam penelitiannya bahwa; sumber keuangan sekolah yang
didapatkan dari masyarakat harus dikelola dengan baik dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, agar supaya kepercayaan publik
terhadap lembaga pendidikan terus meningkat.
Selanjutnya dalam penelitiannya menegaskan bahwa; manajemen
keuangan dalam pengadaan sarana dan prasarana harus dikelola dengan baik,
mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan
dan pemanfaatan, sampai dengan pengawasan.
Penelitian ini hadir dalam rangka memahami dan menganalisis tentang
tentang manajemen keuangan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah,
Keunikan penelitian ini terletak pada budaya
keterbukaan, disiplin tinggi, dan pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan
sekolah, khususnya dalam aspek manajemen keuangan dan pengelolaan sarana
prasarana pendidikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus.
Dalam hal ini, peneliti menganalisis dan memahami manajemen keuangan
sekolah yang diterapakan di SD Muhammadiyah 1 Krian, Sidoarjo, Jawa Timur,
dalam pemenuhan sarana prasarana pendidikan. Informan dalam penelitian ini
terdiri dari pimpinan, sekretaris, dan bendahara. Teknik pengumpulan datanya
Sarana prasarana yang digunakan dalam menunjang pengelolaan
kegiatan belajar mengajar harus memenuhi syarat, agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Tanpa adanya sarana prasarana yang memadai pendidikan
tidak dapat berjalan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan perlu
dikelola dengan baik serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
manajemen pendidikan (Latifah, 2017). Seperti gedung, tanah, perlengkapan
administrasi sampai pada sarana yang digunakan langsung dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas yang dapat membantu mempermudah pemahaman
peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga lebih
bermakna, berkualitas, dan menyenangkan. Tanpa adanya sarana prasarana
pendidikan, maka proses pembelajaran akan terhambat dan berpengaruh pada
hasil belajar peserta didik.
Komentar
Posting Komentar